12 research outputs found

    PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN GEOGRAFI TINGKAT SMA DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PENYUSUNAN BAHAN AJAR

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) eksistensi MGMP Geografi tingkat SMA (2) partisipasi MGMP Geografi tingkat SMA dalam penyusunan bahan ajar, dan (3) peran MGMP Geografi tingkat SMA dalam meningkatkan profesionalisme guru terhadap penyusunan bahan ajar. Penelitian ini dilakukan di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Penentuan subjek penelitian menggunakan random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi ke lapangan, wawancara, angket dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) eksistensi MGMP saat ini termasuk kategori kurang baik dengan persentase 53,31% pada Kota medan dan 46,68% pada Kabupaten Deli Serdang (2) Partisipasi MGMP termasuk dalam kategori kurang baik dengan persentase 46,67% pada Kota Medan dan 53,34% pada Kabupaten Deli Serdang (3) Peran MGMP Geografi dalam meningkatkan profesionalisme guru terhadap penyusunan bahan ajar termasuk kedalam kategori kurang baik dengan persentase di 50% pada Kota Medan dan 50% pada Kabupaten Deli Serdang. Abstract: This study aims to determine (1) the existence of a high-level Geography MGMP (2) the participation of a high-level Geography MGMP in the preparation of teaching materials, and (3) the role of a high-level Geography MGMP in improving teacher professionalism in the preparation of teaching materials. This research was conducted in Medan City and Deli Serdang Regency, North Sumatra Province. The data analysis technique used is descriptive qualitative. The population in this study were all teachers who are members of MGMP Medan City and Deli Serdang Regency. Determination of the sample using random sampling with a total sample of 30 people. Data collection techniques used in this study were field observations, interviews, questionnaires and documentation studies. The results showed that (1) the existence of high school level MGMP in Medan City and Deli Serdang Regency is currently classified as inadequate with a percentage of 53.31% in Medan City and 46.68% in Deli Serdang Regency (2) MGMP participation is included in unfavorable category with a percentage of 46.67% in Medan City and 53.34% in Deli Serdang Regency (3) Role of Geography MGMP in improving teacher professionalism in the preparation of teaching materials is included in the category of unfavorable with a percentage at 50% in Medan City and 50 % in Deli Serdang Regency

    Analisis Penerapan Case Method dan Team Based Project Dalam Kebijakan Jurusan di Universitas Negeri Medan

    Get PDF
    Pembelajaran case method dan team-based merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 3/M/2021. Pembalajaran case method dan team-based adalah pembelajaran yang dibebankan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) mahasiswa, memecahkan masalah, mencari solusi, dan menumbuhkan kemampuan berkomunikasi. Pembelajaran ini juga bermanfaat untuk dosen sebagai tenaga pengajar untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian penerapan case method dan team-based project dalam pembelajaran berdasarkan kebijakan Jurusan. Penelitian ini menggunakan merupakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi angkatan 2020-2022 berjumlah 454 dan sampe penelitian sebenyak 215 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan kuisioner (angket) yang disebarkan kepada mahasiswa melalui google form. Hasil penelitian yaitu implementasi case method dan team-based di Jurusan Pendidikan Geografi masih belum berjalan secara maksimal, hal ini dikarenakan beberapa faktor yaitu kurangnya pemahaman mahasiswa dalam tujuan penerapan penugasan case method dan team-based, langkah-langkah penugasan case method dan team-based yang dilampirkan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) masih belum jelas, dan kurangnya partisipasi mahasiswa dalam penugasan case method dan team-based.  Kebijakan Jurusan dalam penerapan case mmethod dan team-based project masih belum efektif dikarenakan mahasiswa masih belum mengetahui tujuan dan manfaat dalam penerapan case method dan team-based project

    Analysis of the utilization of landsat 8 oli imagery for mapping the distribution of coral reefs in Pulau Weh Sabang

    Get PDF
    As one of the largest archipelagic countries globally, Indonesia has diverse natural resources, one of which is the coral reef ecosystem. Coral reef ecosystems are spread across almost all Indonesian waters, and Pulau Weh Sabang is one distribution area. This study aims to determine the distribution of coral reef ecosystems and test landsat 8 oli imagery accuracy in mapping coral reef ecosystems. The method used in this research is the nearest neighbour algorithm object-based classification method. The results showed that the coral reef ecosystem in Pulau Weh Sabang was divided into two classes: a healthy coral reef ecosystem class with 277.38 hectares and a medium condition coral reef ecosystem class with an area of 710.01 Ha.Keywords:Landsat 8 oliMappingDistributionCoral reefWeh Island

    Pemetaan Distribusi Mangrove Menggunakan Citra Sentinel-2A: Studi Kasus Kota Langsa

    Get PDF
    Mangroves are one of the most productive ecosystems for human life, marine ecosystems, and coastal areas. Mangrove distribution is a distribution based on specific geographical or administrative boundaries. Kota Langsa is one of the areas that has a good representation of the distribution of mangroves. Therefore, researchers studied the Kota Langsa area because Kota Langsa is one of the areas with the largest and most diverse mangrove ecosystem in Aceh Province. This study examines the mapping of mangrove distribution using Sentinel-2A multispectral imagery with composite images of Red, Green, and Blue. This research uses SNAP software. The research stages consist of radiometric correction, atmospheric correction, and multispectral image classification. The method used in image classification is the maximum likelihood algorithm. The use of the maximum likelihood algorithm is because the maximum likelihood algorithm gives the best results among other algorithms. The development of the research is the distribution of mangroves in Langsa City, covering an area of 4727.35 ha, which is divided into three sub-districts and eleven gampong (kelurahan). The sub-districts that have mangrove distribution are East Langsa District covering an area of 3240.25 Ha (68.55%), Langsa Barat District covering an area of 1486.47 Ha (31.45%), and Langsa Lama District covering an area of 0.63 Ha (0.013)

    ANALISIS HAMBATAN PENGELOLAAN HALAL TOURISM DI PULAU WEH SABANG

    Get PDF
    Abstrak: Wisata halal merupakan salah satu wisata yang saat ini berkembang dengan pesat. Saat ini Indonesia merupakan salah satu tujuan wisata halal dunia. Wisata halal (halal tourism) memiliki faktor penghambat dan tidak berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk wisata halal (halal tourism) yang ada di Pulau Weh (Sabang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hambatan pengelolaan pariwisata halal (halal tourism) di Pulau Weh (Sabang). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi lapangan dan wawancara dinas pariwisata dan wisatawan dengan teknik analisis data menggunakan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan banyaknya hambatan perkembangan pariwisata halal antara lain pengelolaan yang belum sesuai standar halal, kurangnya promosi pariwisata, dan kurangnya infrastrukturyang. Hambatan-hambatan wisata halal yang terdapat di Pulau Weh (Sabang) tersebut haruslah segera diperbaiki mengingat potensi destinasi wisata yang dimiliki Pulau Weh (Sabang) sangat potensial. Hambatan yang terjadi pada Wisata Halal di Pulau Weh (Sabang) haruslah diselesaikan secara bersama-sama baik dari pihak pemerintah, pengelola pariwisata, dan masyarakat, serta diperlukan promosi untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang.  Abstract: Halal tourism is one of the tourisms that is currently overgrowing. Currently, Indonesia is one of the world's halal tourism destinations. However, halal tourism (halal tourism) has inhibiting factors and does not run well without the support of various parties, including halal tourism (halal tourism) on Pulau Weh (Sabang). This study aims to identify and analyze the obstacles to managing halal tourism (halal tourism) on Pulau Weh (Sabang). The method used in this study is field observations and interviews with the tourism and tourist offices with data analysis techniques using SWOT. The study results show that there are many obstacles to the development of halal tourism, including management that does not comply with halal standards, lack of tourism promotion, and lack of adequate infrastructure. The obstacles to halal tourism found on Pulau Weh (Sabang) must be repaired immediately considering the potential of tourist destinations owned by Pulau Weh (Sabang) is very potential. Therefore, the obstacles in Halal Tourism on Pulau Weh (Sabang) must be resolved jointly by the government, tourism managers, and the community. In addition, promotion is needed to increase the number of tourists who come

    ANALISIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BANJIR DI KOTA MEDAN TAHUN 2020

    Get PDF
    Medan City is one of the areas included in the flood-prone category in North Sumatra. This natural disaster always occurs every year when the rainy season enters. The purpose of this research is to map the level of flood hazard in Medan City. The type of method used in this study is a qualitative method by looking at the effect of each flood parameter to identify the level of flood vulnerability in Medan City. The parameters used are the slope of the slope, soil type, and rainfall which will then be processed using the overlay method to obtain the flood hazard class in Medan City. The results showed that the distribution of flood-prone areas in Medan City was in all parts of the area which were categorized into four levels of vulnerability, namely very low with an area of ​​248 hectares, low with an area of ​​1,817 hectares, medium with an area of ​​11,465 hectares, and high categories with an area of ​​14,037 hectares.Kota Medan adalah salah satu daerah yang termasuk dalam kategori rawan banjir di Sumatera Utara. Bencana alam ini selalu terjadi setiap tahun ketika memasuki musim penghujan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan terhadap tingkat kerawanan banjir di Kota Medan. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melihat pengaruh masing-masing parameter banjir untuk mengidentifikasi tingkat kerawanan banjir di Kota Medan. Parameter yang digunakan adalah kemiringan lereng, jenis tanah, dan curah hujan yang kemudian akan diolah dengan metode overlay untuk mendapatkan kelas kerawanan banjir di Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran daerah rawan banjir di Kota Medan terdapat diseluruh bagian wilayah yang dikategorikan menjadi empat tingkatan kerawanan yaitu sangat rendah dengan luas 248 Ha, rendah seluas 1.817 Ha, sedang dengan luas sebesar 11.465 Ha, dan kategori tinggi yang memiliki luas 14.037 Ha

    PEMETAAN ZONA NILAI TANAH (ZNT) DI KELURAHAN TITI KUNING KECAMATAN MEDAN JOHOR KOTA MEDAN (Mapping of Land Value Zones in Sub District Titi Kuning Medan Johor Districts Medan City)

    No full text
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Zona nilai tanah berdasarkan transaksi jual beli di Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor. (2) Mengetahui klasifikasi zona nilai tanah berdasarkan NJOP di Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor. (3) Mengetahui zona nilai tanah berdasarkan NIR di Kelurahan Titi Kuning. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor, Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tanah yang ada di wilayah Kelurahan Titi Kuning Kecamatan Medan Johor. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik observasi dan kuesioner. Penelitian ini menggunaan teknik overlay peta untuk mengolah data. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Berdasarkan hasil yang telah diolah, nilai jual objek pajak Kelurahan Titi Kuning dibagi menjadi 3 zona. Zona terendah dengan rentang harga Rp 537.000,00 – Rp 1.537.000,00. Zona sedang dengan rentang harga Rp 1.537.000,00 – Rp 2.640.000,00. Zona tertinggi dengan rentang harga Rp 2.640.000,00 – Rp 4.605.000,00., (2) Harga NPW yang sudah dipetakan menjadi 3 zona, yaitu Zona terendah dengan rentang harga Rp 2.000.000,00 – Rp 5.000.000,00. Zona sedang dengan rentang harga Rp 5.000.000,00 – Rp 8.000.000,00. Zona tertinggi dengan rentang harga Rp 8.000.000,00 – Rp 15.000.000,00., (3) Zona Nilai Tanah yang dihasilkan pada akhir penelitian ini dipetakan menjadi 3 zona, yaitu Zona terendah dengan rentang harga Rp 1.395.000,00 – Rp 3.860.000,00. Zona sedang dengan rentang harga Rp 3.860.00000 – Rp 7.386.000,00. Zona tertinggi dengan rentang harga Rp 7.386.000,00 – Rp 11.492.000,00. Perubahan selisih harga pasar dengan harga NJOP terendah adalah sebesar Rp1.395.000,00 atau sekitar 30,29%, sedangkan untuk kenaikan harga tertinggi adalah sebesar Rp 11.492.000,00 atau sekitar 841,92%. Kata kunci: Pemetaan, Zona Nilai Tanah, NJOP, Medan Joho

    Design of Geography Materials Have Substances of Indonesian Geopolitics as Systemic Program Strengthening National Character

    No full text
    This study aims to develop the design of geography learning materials containing Indonesian geopolitics as a systemic program to strengthen national character in the Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, State University of Medan. The specific target to be achieved is the production of textbooks on geography learning materials containing Indonesian geopolitics. The research method used is the R&D method by following the Borg & Gall procedure. The research subjects involved: lecturers in Political Geography courses; students as subjects for a limited group trial; and five experts for the validation of teaching materials. The instruments used were expert validation questionnaires, learning outcomes tests and observation sheets, which were analyzed using: qualitative descriptive analysis to analyze information about various field conditions; quantitative descriptive analysis used to analyze the scores given by the expert; and statistical analysis assisted by STATCAL software. The results showed that the textbooks developed were valid and suitable for learning Political Geography, as well as contributing to the systemic program of strengthening national character in campus life by placing six pillars of character, namely: citizenship, justice, honor, responsibility, caring, and being able to trust

    ANALISIS DIFUSI DAN POLA SPASIAL SEBARAN PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN ASAHAN

    No full text
    Coronavirus is a virus that infects the human body where this virus causes humans exposed to this virus to experience mild to severe illness. This coronavirus has spread almost all over the world, one of which is Indonesia, precisely in Asahan Regency. The purpose of this study was to determine the diffusion and spatial pattern of the Covid-19 pandemic that occurred in the Asahan Regency. The data analysis technique in this study uses qualitative research with a descriptive analysis method in which the data and all information are described using a geographic information system. The results obtained are that based on the diffusion and spatial distribution pattern of COVID-19 in Asahan Regency, it is classified based on Confirmed Cases, Active Cases, Recovered, Died, and Suspected. Where, when viewed from confirmed cases, active cases, recovered, died, and suspected the highest spatial distribution pattern in Asahan Regency is in the Kisaran Timur District

    Local Wisdom of the Village Aceh Tamiang Regency in Conserving Water Resources

    No full text
    Sumber daya air merupakan unsur yang penting untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Diperlukannya upaya pengelolaan sumber daya air agar sumber daya air tetap terjaga kelestariannya. Dalam memenuhi kebutuhan airnya masyarakat mengelola dan memamfaatkan air sesuai kearifan lokal. Kearifan lokal adalah upaya dalam menjaga kelestarian air dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk kearifan lokal yang ada di desa Selamat dan menganalisis implementasi masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber daya air Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif, observasi lapangan pengambilan gambar dan wawancara langsung. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk kearifan lokal masyarakat yang melarang wisatawan untuk mengunjungi air terjun Alur Batu, dan menutup akses jalan menuju air terjun Alur Batu. Kesimpulannya masyarakat desa Selamat yang tidak ingin alur batu dijadian tempat wisata oleh pemerintah sehingga menutup akes jalan menuju alur batu,dan menjadikan alur batu sebagai sumber mata air. Dengan adanya penelitian ini memberikan informasi kepada pembaca mengenai bentuk kearifan lokal yang ada di desa Selamat. Dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan dalam memperoleh data karena waktu yang terbatas, saran dari penulis untuk peneliti berikutnya untuk menyajikan data yang lebih banyak dan lebih akurat.Water resources are an important element to meet the needs of living things. Water resources management efforts are needed so that water resources are maintained in their sustainability. In meeting their water needs, the community manages and uses water according to local wisdom. Local wisdom is an effort to preserve water and the environment. The purpose of this study was to analyze the forms of local wisdom that exist in Selamat village and to analyze the implementation of the community in preserving water resources. The methods in this study were qualitative, field observations, taking pictures and direct interviews. The results of this study are a form of local wisdom that prohibits tourists from visiting the Alur Batu waterfall, and closes the access road to the Alur Batu waterfall. The conclusion is the Selamat village community who do not want the stone groove to be used as a tourist spot by the government, thus closing the road access to the stone groove, and using the stone groove as a source of water. This research provides information to readers about the forms of local wisdom that exist in Selamat village. In this study, there are still shortcomings in obtaining data due to limited time, suggestions from the author for the next researcher to present more and more accurate data
    corecore